Mengenang Rindu
Aku terkenang seorang sahabat,
dalam bicaranya penuh hikmah,
bersamanya aku tenang,
dalam tegurnya disimpul tawa..
ditunggu selalu berdamping sama.
Aku terkenang seorang sahabat,
hatinya besar sebesar gunung,
dibalik laut disimpan rapi,
meninggi tidak cukup santunnya,
menjadi pulau hentian resah.
Aku terkenang seorang sahabat,
marahnya lekas selekas kilat,
suamnya pasti bak embun pagi,
sekumit sabar rencah talian,
ikhlas teras peyambung senyuman.
Aku terkenang seorang sahabat,
ringannya pundak alasan saja,
dalam jiwa badai gelora,
peranda hati tuju yang Esa,
hanya Tuhan tempat gantungannya.
Aku terkenang seorang sahabat,
lakunya cepat mengundang duka,
diamnya pantas mengundang lega,
katanya racun mengundang lara,
senyumnya tajam dihiris sinis.
Aku terkenang seorang sahabat,
menghisap nira bagai tak ingat,
adanya dia mengundang hemat,
bukan berkira bukan mengata,
sedarkan dia hilang sengketa.
Aku terkenang seorang sahabat,
senangkan insan amalan harian,
hulurkan tangan ringankan beban,
tak kira masa tak kira waktu,
hilang seminggu terasa rindu.
Aku terkenang seorang sahabat,
mencurah ilmu tiada ingat,
berhabis keringat kering kudrat,
asalkan sampai hajat amanat,
tuntut akhirat itulah matlamat.
Disini tanahnya banyak berbakti,
disini buminya banyak mengisi,
Melentur diri, meluhur nurani,
mengajar erti hidup dan memberi
Bersama mereka mengenal Illahi.
Aku terkenang akan diriku,
keliling diri ramai berdiri,
harus diambil baiknya jati,
sompeknya cengal ditinggal tepi,
kerna manusia sempurna tiada,
Elokkah aku cukupkah aku,
dimata Pencipta dimata hamba,
moga Allah ampunkan dosa,
andaiku pergi adakah yang sudi,
menyiram pusara menghantar doa,
23/11/13
Yang ikhlas,
Sahabatmu